Skip to main content

Posts

Aliran Hidup

Assalamualaikum.. Wow, lama juga saya tidak menulis blog. Banyak sekali perubahan dalam hidup saya. Dimulai dari pesismisme di tahun 2018, hingga rasanya Allah menampar saya betapa nikmat-Nya tak terhingga. Betapa Allah saat itu berusaha menjaga saya dengan cara-Nya. Menjelang akhir tahun 2018, saya mencoba mengikuti tes menjadi ASN dan Alhamdulillah lolos. Akhir tahun 2018 pula paper saya lolos ke sebuah acara yang tahun sebelumhya (2017) saya cuma membatin kapan saya bisa presentasi di forum ilmiah tersebut? Rasanya peristiwa-peristiwa sebelumnya yang sempat membuat saya down , tampak hanya kerikil. Betapa sayangnya Allah kepada hamba-Nya, mengganti semuanya dengan nikmat yang luar biasa. Tak berhenti sampai situ, 2019 saya menikah dan Alhamdulillah tiada tara tanpa menunggu lama, saya hamil. Lagi-lagi betapa skenario Allah begitu manis. Pertanyaannya, apakah saat itu saya siap atau tidak mengalami perubahan-perubahan dalam hidup? Jujur saja awalnya saya sok-sok-an saja me

Terima Kasih

Saya berterimakasih. Kepada mereka yang mencintai. Yang melimpahkan kasih sayang, yang membumbungkan hati sampai puncak kebahagiaan. Dari mereka saya belajar mencintai, bersyukur, dan merasa berarti. Saya pula berterimakasih. Pada mereka yang membenci. Yang membuat saya merasa tercampak ke titik paling rendah. Yang mengantar saya pada kecewa dan kepedihan. Dari mereka saya belajar menghargai, bangkit meraih mimpi, dan mengenal diri lebih baik. (Kutipan dari salah satu caption @inefebriyanti)

We are only Human

Pertama kali menjejak profesi dosen hingga detik ini saya nggak pernah sama sekali berpikiran kami ini 'wah'. Salah seorang kaprodi di tempat saya ngajar pernah bercerita bahwa orang lain kerap kali berpikiran bahwa dosen adalah setengah manusia setengah dewa. Kami dianggap serba bisa. Padahal ya sama saja, kami bisa dibidang ini karena ya memang ini yang kami pelajari atau tekuni. Sama seperti profesi lain, misalnya pilot, dokter, masinis, insinyur, dan sebagainya yang menguasai bidang masing-masing. Kami juga punya banyak keterbatasan. Kami tidak menguasai semua bidang. Hingga suatu hari ada yang mengatakan ke saya, "ternyata kamu seorang dosen juga bisa sedih juga". Saya terkejut hal tersebut diucapkan oleh seseorang yang berpendidikan tinggi juga. Mungkin hanya becanda sih atau basa basi, tapi serius deh, kamu kira aku apa hehe. Saat itu saya hanya membatin, "memangnya ada korelasi antara profesi dan perasaan?", "Memangnya situ doang yang boleh se

I Am Sarahza: Review Saya

Saya pingin banget baca buku ini karena sempat lihat cuplikannya melalui youtube Mbak Hanum sedang menjadi bintang tamu diacara Hitam Putih. Saat melihatnya entah kenapa saya ikut nangis juga T.T Terlepas saya kurang setuju dengan salah satu pemikiran Mbak Hanum, tapi saya mengesampingkan itu semua, saya tetap penasaran ingin membaca habis buku "I Am Sarahza" ini. Bahkan saya menamatkan buku ini tidak sampai sehari. Gimana saat membacanya? Nangis mulu hehehe. I am Sarahza menceritakan tentang perjuangan sepasang suami istri Mas Rangga dan Mbak Hanum untuk mendapatkan momongan. Setelah menjalani 11 tahun usia pernikahan akhirnya Sarahza hadir dikehidupan mereka. Buku ini menceritakan jungkir balik pasangan suami istri ini untuk mendapatkan buah hati dengan tak terhitung berapa rupiah yang sudah mereka habiskan. Mereka sudah melakukan 3 kali inseminasi, 2 kali operasi laparoskopi, dan 6 kali IVF (program bayi tabung). Sudah tidak terhitung lagi berapa sayatan diperut mb

Life Softskill (1) : Standard Mencuci Piring

Dulu saya pernah baca salah satu tulisan Pak Andi (madeandi.com) tentang mengupas mangga merupakan softskill yang tak pernah salah untuk dikuasai. Beliau mengajarkan putrinya suatu standard tertentu untuk mengupas mangga, yang tentunya ibu saya juga mempunyai standard tersendiri untuk mengupas mangga dan buah lainnya. Pak Andi akan merasa sangat malu jika putrinya tidak bisa mengupas mangga, begitu juga dengan ibuk saya, yang akan sangat malu jika putrinya tidak bisa lihai memegang pisau dapur. Kali ini saya bercerita tentang standard ibu saya dalam mencuci piring. Namanya juga anak, dulu saya sering banget menghindari pekerjaan rumah yang disuruh ibuk ngerjain. Kata beliau sebagai anak wedok harus bisa bahkan piawai untuk mengurus rumah. Dulu saya kadang berkelit, "nanti aku punya pembantu kok ". Ibuk menimpali bahwa namanya hidup itu nggak mesti enak, yang namanya anak wedok tetaplah harus bisa urusan rumah tangga, apapun profesinya kelak. Dulu di rumah sempat ada

30 Songs Challenge

Menikmati hari pertama libur menjelang lebaran, pagi ini ada notifikasi postingan baru dari blognya Mbak Puty. Wah, ada challenge . Terakhir saya mengikuti challenge diblog sekitar akhir 2016. Kali ini challenge -nya tentang 30 lagu: A song you like with a color in the title - Bigbang (Blue) A song you like with a number in the title - Urban Zakapa (2 1 2 / Two One Two) A song that reminds you of summertime - F(x) (Hot Summer) A song that reminds you of someone you would rather forget about - Rizky Febian (Penantian Berharga) A song that needs to be played LOUD - Zedd ft. Foxes (Clarity) A song that makes you want to dance - Girls' Generation (Gee) A song to drive to - Demi Lovato (Let it Go) A song about drugs or alcohol - Rihanna ft. Calvin Harris (We Found Love) A song that makes you happy - Katy Perry (Unconditionally) A song that makes you sad - James Blunt (You are Beautiful) A song that you never get tired of - Coldplay (Up and Up) A song from your preteen

Topik Riset yang Menggelitik

Beberapa saat yang lalu saya melihat beberapa event untuk call for paper . Pingin banget deh mengirimkan paper , tapi lagi nggak mood banget penelitian (aneh ya) Lalu saya jadi ingat topik riset tesis saya. Proposal saya untuk mendaftar magister berlalu begitu saja, saya malah mengambil topik tentang sumber daya insani/manusia untuk menjadi topik tesis yang sebenarnya. Topik tersebut memang nggak nyambung-nyambung amat dengan konsentrasi yang saya ambil yaitu perbankan syariah, yang seharusnya lebih mengangkat topik keuangan perbankan. Tapi saya lebih tergelitik pada topik sumber daya insani perbankan syariah. Alasan saya tergelitik dengan topik tersebut karena saya pernah kerja di bank. Saya sempat pindah cabang sehingga merasakan bagaimana perbedaan dipimpin oleh beberapa orang. Kepemimpinan dapat memengaruhi kepuasan kerja, komitmen, dan loyalitas karyawannya. Menurut teorinya begitu, gaes . Nyatanya? Bagi saya sih, iya banget. Gimana saya mau semangat kerja kalau pimpinan s